ANAK LUAR BIASA DAN KEBUTUHAN PEMBELAJARANYA




ANAK LUAR BIASA DAN KEBUTUHAN PEMBELAJARANYA

Setiap jenis kelainan anak yang tergolong Anak Berkebutuhan Khusus secara fisik dan psikologis memiliki karakteristik yang khusus.
Secara umum dan mendasar pendidikan dan pembelajaran ABK tidak berbeda dengan anak biasa. Akan tetapi karena karakteristiknya setiap jenis ABK memiliki kebutuhan yang khusus dalam pendidikan atau pembelajarannya. Dengan demikian hal tersebut diatas dapat mempengaruhi proses pembelajarannya. Kebutuhan pembelajaran inilah yang membedakan pembelajaran biasa dengan pembelajaran adaptif (PLB).

A. Anak Tunanetra dan kebutuhan pembelajarannya
Anak Tunanetra
Tunanetra (Visually Impaired) adalah mereka yang penglihatannya menghambat untuk memfungsikan dirinya dalam pendidikan, tanpa menggunakan material khusus, latihan khusus atau bantuan lainnya secara khusus.
Mereka termasuk anak yang :
  • Melihat dengan acuity 20/70 (anak tunanetra melihat dari jarak 20 feet sedangkan orang normal dari jarak 70 feet).
  • Mampu membaca huruf E paling besar di Snellen Chart dari jarak 20 feet (acuity 20/200 -legallyy blind)
Kelompok lebih terbatas lagi adalah mereka yang:
  • Mengenal bentuk atau objek dari berbagai jarak.
  • Menghitung jari dari berbagai jarak.
  • Tidak mengenal tangan yang digerakkan.
  • Kelompok yang lebih berat lagi adalah mereka yang:
  • Mempunyai persepsi cahaya (light perception)
  • Tidak memiliki persepsi cahaya (no light perception)
Pengelompokan secaca pendidikan
Secara pendidikan tunanetra dikelompokkan menjadi:
  1. Mereka mampu membaca cetakan standart.
  2. Mampu membaca cetakan standart dengan menggunakan kaca pembesar.
  3. Mampu membaca cetakan besar (ukuran Huruf No. 18).
  4. Mampu membaca cetakan kombinasi cetakan regular dan cetakan besar.
  5. Membaca cetakan besar dengan menggunakan kaca pembesar.
  6. Menggunakan Braille tetapi masih bisa melihat cahaya (sangat berguna untuk mobilitas).
  7. Menggunakan Braille tetapi tidak punya persepsi cahaya.
Kebutuhan Pembelajaran anak tunanetra
Keterbatasan anak tunanetra:
1. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan
3. Keterbatasan dalam mobilitas.
Karena itu pengajaran bagi tunanetra harus mengacu kepada:
1. Kebutuhan akan pengalaman kongkrit.
2. Kebutuhan akan pengalaman memadukan
3. Kebutuhan akan berbuat dan bekerja dalam belajar.
Media belajar Anak Tunanetra dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Kelompok buta dengan media pendidikannya adalah tulisan braille.
2. Kelompok low Vision dengan medianya adalah tulisan awas.

B. Anak Tunarungu dan kebutuhan pembelajarannya
Tunarungu
Untuk mengidentifikasi anak tunarungu, seorang guru harus mengetahui gejala dan tanda tandanya, seperti:
  1. Sering mengeluh tentang sakit telinganya.
  2. Artikulasi bicaranya jelek.
  3. Pertanyaan yang mudah kurang tepat jawabannya.
  4. Pada situasi bicara biasa anak sering salah dalam merespon dan perhatiannya kurang.
  5. Mendengar lebih jelas bila berhadapan muka dengan yang diajak bicara.
  6. Sering meminta diulangi apa yang diucapkan pembicara.
  7. Bila mendengarkan radio ia sering memutar volume sangat tinggi sehingga untuk ukuran orang normal sudah melebihi batas.
Kebutuhan pembelajaran Anak tunarungu
Saran untuk para guru dalam pembelajaran:
  1. Dalam berbicara jangan membelakangi anak.
  2. Anak hendaknya duduk dan berada ditengah paling depan kelas sehingga memiliki peluang untuk mudah membaca bibir guru.
  3. Bila telinganya hanya satu yang tuli tempatkan anak sehingga telinga yang baik berada dekat dengan guru.
  4. Perhatikan posture anak, sering anak meggelengkan kepala untuk mendengarkan.
  5. Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru dan bicaralah dengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejara dengan kepala anak.
  6. Guru bicara dengan volume biasa tetapi gerakan bibirnya harus jelas.
Pengajaran anak tunarungu mempertimbangkan:
1. Merehabilitasi pendengarannya.
2. Mengembangkan Komunikasinya.
3. Mengembangkan dan menata pendidikan


0 komentar:

Posting Komentar