LAYANAN PENDIDIKAN LANJUTAN BAGI AUTISM




Layanan Pendidikan Lanjutan


Pada anak autistik yang telah diterapi dengan baik dan memperlihatkan keberhasilan yang menggembirakan, anak tersebut dapat dikatakan "sembuh" dari gejala autistiknya.

Ini terlihat bila anak tersebut sudah dapat mengendalikan perilakunya
sehingga tampak berperilaku normal, berkomunikasi dan berbicara normal,
serta mempunyai wawasan akademik yang cukup sesuai anak seusianya.

Pada saat ini anak sebaiknya mulai diperkenalkan untuk masuk kedalam
kelompok anak-anak normal, sehingga ia (yang sangat bagus dalam
meniru/imitating) dapat mempunyai figur/role model anak normal dan meniru
tingkah laku anak normal seusianya.


1. Kelas Terpadu sebagai kelas transisi:
Kelas ini ditujukan untuk anak autistik yang telah diterapi secara terpadu
dan terrstruktur, dan merupakan kelas persiapan dan pengenalan akan
pengajaran dengan kurikulum sekolah biasa, tetapi melalui tata cara
pengajaran untuk anak autistik ( kelas kecil dengan jumlah guru besar,
dengan alat visual/gambar/kartu, instruksi yang jelas, padat dan konsisten,
dsb).
Tujuan kelas terpadu adalah:
1. Membantu anak dalam mempersiapkan transisi ke sekolah reguler2.
Belajar secara intensif pelajaran yang tertinggal di kelas reguler, sehingga
dapat mengejar ketinggalan dari teman-teman sekelasnya
Prasyarat:

1. Diperlukan guru SD dan terapis sebagai pendamping, sesuai dengan
keperluan anak didik (terapis perilaku, terapis bicara, terapis okupasi dsb)

2. Kurikulum masing-masing anak dibuat melalui pengkajian oleh satu team
dari berbagai bidang ilmu ( psikolog, pedagogi, speech patologist, terapis, guru dan orang tua/relawan)

3. Kelas ini berada dalam satu lingkungan sekolah reguler untuk
memudahkan proses transisi dilakukan (mis: mulai latihan bergabung dengan
kelas reguler pada saat olah raga atau istirahat atau prakarya dsb)



2. Program inklusi (mainstreaming)

Program ini dapat berhasil bila ada:

1. Keterbukaan dari sekolah umum

2. Test masuk tidak didasari hanya oleh test IQ untuk anak normal

3. Peningkatan SDM/guru terkait

4. Proses shadowing/dapat dilaksanakan Guru Pembimbing Khusus (GPK)

5. Idealnya anak berhak memilih pelajaran yang ia mampu saja (Mempunyai
IEP/Program Pendidikan Individu sesuai dengan kemampuannya)

6. Anak dapat "tamat" (bukan lulus) dari sekolahnya karena telah selesai
melewati pendidikan di kelasnya bersama-sama teman sekelasnya/peers.

7. Tersedianya tempat khusus (special unit) bila anak memerlukan terapi 1:1 di sekolah umum

Anak autistik mempunyai cara berpikir yang berbeda dan kemampuan yang tidak
merata disemua bidang, misalnya pintar matematika tapi tidak suka menulis dsb.

Ciri khas pada anak autistik:

1. Anak tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang lain

2. Anak tidak mempunyai empati dan tidak tahu apa reaksi orang lain atas perbuatannya.

3. Pemahaman anak sangat kurang, sehingga apa yang ia baca sukar
dipahami. Misalnya dalam bercerita kembali dan soal berhitung yang menggunakan kalimat

4. Anak kadang mempunyai daya ingat yang sangat kuat, seperti perkalian, kalender, dan lagu-lagu

5. Anak lebih mudah belajar memahami lewat gambar-gambar (visual-learners)

6. Anak belum dapat bersosialisasi dengan teman sekelasnya, seperti sukar bekerjasama dalam kelompok, bermain peran dsb.

7. Anak sukar mengekspresikan perasaannya, seperti mudah frustasi bila tidak dimengerti dan dapat menimbulkan tantrum

Kesulitan-kesulitan anak pada bulan-bulan pertama antara lain:

1. Kesulitan berkonsentrasi

2. Anak belum dapat mengikuti instruksi guru

3. Perilaku anak masih sulit diatur

4. Anak berbicara/mengoceh atau tertawa sendiri pada saat belajar

5. Timbul tantrum bila tidak mampu mengerjakan tugas

6. Komunikasi belum lancar dan tidak runtut dalam bercerita

7. Pemahaman akan materi sangat kurang

8. Belum mau bermain dan berkerjasama dengan teman-temannya

0 komentar:

Posting Komentar